17.1.17
kata kawanku, hati resah adalah benih tulisan
karena itu menulis jadi butuh banyak usaha
saat bahagia

kupikir-pikir ada benarnya juga dia

lalu apa demi satu bait aku harus main api dan meresah-resahkan hati?
ah, terlalu berbahaya
mari kupinjam sajalah resah-resah hati orang lain

maka kubuka mataku
dan kutelusuri linimasaku
jauh.. jauh.. jauh kusesapi percikan-percikan hati orang-orang di sana
diiringi lagu-lagu yang mesin waktu

laun-laun aku gelisah
seperti ada sebongkah rasa tak terjelaskan yang menyekat nafasku

baru kusadari
jauh-jauh kusesap repih hati orang
ternyata kemudian aku tersesat

"orang lain" yang kupinjam resahnya...
tak lain aku, berbilang tahun yang lalu
 

Blog Template by BloggerCandy.com